Jakarta, 11 Desember 2024 - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) turut serta dalam Forum Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), yang dihadiri oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati secara daring dan Deputi Klimatologi, Ardhasena Sopaheluwakan secara luring, di Gedung Astagatra Lemhanas Jakarta.
Menyampaikan mengenai ancaman serius perubahan iklim terhadap ketahanan pangan nasional. Dalam seminar ini dihadiri oleh beberapa orang-orang penting, seperti Gubernur Lemhannas RI, Deputi Bidang Pengkajian Strategik, dan Direktur Pengembangan Sosial Budaya Kementerian Desa.
Kepala BMKG menjelaskan bahwa suhu global terus meningkat. Tahun 2023 tercatat sebagai tahun fenomena El Niño, sementara tahun 2024 merupakan transisi menuju kondisi La Niña. Perubahan fase-fase iklim inilah yang meningkatkan risiko kekeringan di tengah ancaman global terkait krisis air.
"Perubahan iklim Global yang diindikasikan oleh kenaikan suhu yang terus melaju itu benar-benar telah terjadi, perubahan iklim Global ini adalah langkahnya ketersediaan air atau disebut sebagai Global water hot spot." Kata Dwikorita dalam FGD tersebut.
"Peningkatan suhu global berdampak langsung pada ketersediaan air dan ketahanan pangan Berdasarkan proyeksi, wilayah Indonesia akan menghadapi musim kemarau yang semakin kering di tengah ancaman global water hotspot, meskipun negara Indonesia belum masuk dalam zona kritis, tetapi perubahan iklim ini menjadi sebuah ancaman yang besar terhadap ketahanan pangan di Indonesia khusunya kelompok Petani." Ujar Dwikorita
Dalam upaya mengatasi Masalah ini, BMKG telah mengembangkan berbagai layanan informasi iklim untuk membantu petani beradaptasi. Program seperti Sekolah Lapang Iklim telah memberikan pelatihan kepada petani untuk mengelola sumber daya air dan pola tanam secara efektif. Selain itu, BMKG juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan penggunaan informasi iklim yang lebih akurat untuk mitigasi risiko.
BMKG berharap kepada semua pihak untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan dalam menghadapi perubahan iklim guna mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan demi mencapai keinginan bersama.