Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Atmosfer Masih Aktif dalam Sepekan ke Depan, Tetap Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi
Hasil pemantauan cuaca menunjukkan Bibit Siklon Tropis 93S masih terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa. Meskipun demikian, sistem ini bergerak ke barat daya, menjauhi wilayah Indonesia, dan memiliki potensi rendah untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam. Terpantau pula sirkulasi siklonik di Laut Natuna Utara yang mampu menghalangi aliran massa udara dari Benua Asia untuk mencapai wilayah Indonesia bagian selatan.
Meskipun demikian, Madden-Julien Oscillation (MJO) yang telah aktif di wilayah Indonesia sejak Bulan November 2024, diprakirakan masih akan aktif di wilayah Indonesia hingga seminggu ke depan. Fenomena ini didukung juga oleh aktivitas Gelombang Rossby, Gelombang Kelvin, Gelombang Low Frekuensi, serta potensi pembentukan bibit dan siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia yang masih cukup tinggi, sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan cuaca signifikan.
Sekitar 19% wilayah Indonesia berada pada puncak musim hujan pada Bulan Desember 2024. Dengan diprediksinya MJO dan gelombang atmosfer yang masih cukup signifikan, maka potensi cuaca ekstrem juga akan tetap terjadi, yang berdampak pada potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, genangan air, atau tanah longsor. Kondisi ini tentu saja menjadi ancaman bagi sebagian besar penduduk Indonesia, khususnya yang berada di daerah rawan. Risiko banjir lahar juga masih ada akibat hujan sangat lebat di sekitar aliran sungai wilayah gunung berapi aktif.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. Disarankan untuk selalu memantau informasi terkini melalui kanal resmi BMKG guna melakukan langkah antisipasi yang tepat.
Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan
BMKG memantau sejumlah fenomena atmosfer yang diperkirakan akan mempengaruhi pola cuaca di Indonesia selama sepekan ke depan. Fenomena ini berkontribusi signifikan terhadap peningkatan pembentukan awan hujan di berbagai wilayah, terutama di bagian barat, tengah, dan timur Indonesia. Berikut adalah dinamika atmosfer yang menjadi perhatian:
Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini masih berada di fase 5 dan aktif bergerak melintasi wilayah Indonesia, dari barat ke timur.
Gelombang Rossby, Kelvin, dan Low Frequency, yang aktif di sebagian besar wilayah Indonesia,
Potensi pembentukan bibit siklon tropis di selatan Jawa dan Laut Natuna-Laut Andaman
Kombinasi fenomena-fenomena tersebut menciptakan kondisi atmosfer yang mendukung pembentukan awan hujan secara intensif di beberapa wilayah Indonesia, termasuk sebagian Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Prospek Cuaca dan Peringatan Dini
BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, akan terjadi selama periode 13 - 20 Desember 2024 di wilayah berikut:
Hujan Sedang - Lebat
Hujan Lebat - Sangat Lebat
Potensi Angin Kencang di wilayah Banten, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku, Papua Selatan selama periode yang sama. Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, genangan air, tanah longsor, dan angin kencang, terutama di wilayah rawan.
Imbauan
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk:
Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.
Catatan: Informasi ini telah melalui proses penyuntingan dan pembaruan tanggal 12 Desember 2024, 17.00 WIB.
Jakarta, 12 Desember 2024
Direktorat Meteorologi Publik BMKG
- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.