Jaringan Titik Dasar Gaya Berat BMKG

  1. Pendahuluan

    Data gravitasi diperlukan untuk koreksi barometer, timbangan pegas, laboratorium gaya dan tekanan , serta untuk keperluan eksplorasi geofisika. Guna keperluan tersebut maka titik dasar gayaberat sangat dibutuhkan sebagai titik acuan pengukurani/katan pengukuran harga gayaberat.
    Pada umumnya pengukuran gayaberat dilakukan dalam tutupan waktu yang pendek (short time closure), oleh karena itu diperlukan distribusi penyebaran jaringan titik dasar gayaberat yang lebih merata di Indonesia. Hal ini akan membantu dan memudahkan para pengguna data gayaberat dalam mengambil titik dasar sebagai salah satu acuan pengukuran / pengikatan yang terdekat, agar waktu yang diperlukan lebih singkat dan efisien.

  2. Latar Belakang

    Dari pengalaman di lapangan selama ini banyak pengguna data gayaberat yang mengalami kesulitan dalam mencari titik acuan gayaberat yang sudah dibuat oleh Direktorat Geologi. Banyak titik dasar gayaberat yang dahulu dibuat di terminal Bandar Udara untuk memudahkan akses transportasi, karena adanya pembangunan dikawasan bandara maka titik dasar tersebut sebagian besar telah hilang.
    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dalam jangka menengah, berencana akan membuat titik dasar gayaberat di seluruh Indonesia yang pelaksanaan tahap awalnya dimulai dengan membuat jaringan titik dasar gayaberat di beberapa lokasi di Sumatera dan Jawa.
    Titik Dasar Gayaberat dibuat pada pilar gayaberat di stasiun Geofisika, Meteorologi dan Klimatologi. Pada beberapa lokasi yang tidak ada pilar, maka lokasi pengukuran dipilih di tempat yang dianggap strategis dan permanen, semua titik dasar gaya berat dibuat deskripsi dan dilengkapi dengan foto yang akan memudahkan para pengguna data gayaberat menemukan lokasi titik dasar tersebut. Data dari titik dasar gayaberat meliputi besarnya nilai gayaberat, koordinat dan elevasinya.
    Klasifikasi titik dasar gayaberat berdasarkan orde turunan dari titik dasar gayaberat nasional yang ada, untuk pengukuran dengan turunan pertama dari base induk disebut base gayaberat orde 1 (satu), sedangkan turunan pengukuran dari orde 1 disebut dengan base gayaberat orde (2) dan seterusnya.

  3. Prosedur Survey

    Titik Dasar Gayaberat utama dibuat di Jakarta, Lembang, Medan dan Surabaya dimana diusahakan didalam pelaksanaan pengukurannya waktu tutupan kurang dari satu hari. Pemilihan lokasi untuk penempatan titik dasar gayaberat BMKG di prioritaskan pada Stasiun Geofisika, Meteorologi, Klimatologi serta kantor Balai Meteorologi dan Geofisika pada pilar yang telah dibuat, atau pada lokasi lain yang dianggap strategis dengan pertimbangan antara lain :

    • Lokasi cukup stabil dari gangguan baik getaran akibat lalu lintas kendaraan maupun aktivitas pabrik dan lain-lain.
    • Kondisi cukup permanen , lokasi tidak mengalami perubahan dalam waktu yang cukup lama.
    • Mudah untuk diakses oleh pengguna data gayaberat baik masalah perijinan maupun segi transportasi ke lokasi.
    • Lokasi secara jelas mudah diidentifikasi.
    • Setiap titik dasar gayaberat dibuat foto dan deskripsi lokasinya.

    Pemilihan lokasi juga mempertimbangkan sarana transportasi, sehingga akan mudah dalam melakukan pengukuran data gayaberat, disamping kemudahan dalam masalah perijinannya. Pelaksanaan pengukuran titik dasar gayaberat dilakukan dengan menggunakan minimal dua alat dalam setiap tripnya, semua alat yang dipergunakan dalam pengukuran terlebih dahulu harus dikalibrasi pada base-base kalibrasi gayaberat yang mendapat rekomendasi Komite Gayaberat Nasional baik sebelum maupun setelah selesai dipergunakan dalam pengukuran.

    Peralatan gravimeter yang digunakan ialah tipe geodetic terdiri dari :

    • 1 (satu) unit gravimeter La Coste & Romberg
    • 1 (satu) unit gravimeter Otomatis Autograv Scintrex CG.3
    • 1 ( satu) unit gravimeter Otomatis Autograv Scintrex CG.5

    Untuk penentuan koordinat digunakan GPS Magellan NAVPRO 5000 dan GPS Garmin 60Csx, data ketinggian dari pengukuran menggunakan microaltimeter Pauline MDM.5 dan Suunto.

  4. Reduksi Data

    Sebagai titik acuan pengukuran titik dasar gayaberat, pengukuran dimulai dari base gayaberat Kantor Pusat BMKG Jl.Angkasa I No.2 Kemayoran Jakarta (PILAR BMG.0), dengan harga BMG.0 = 978 149.68 mgal dan juga dari Base Absolut Direktorat Geologi Bandung dengan harga DG.0 = 977 976.701 mgal. Kemudian dilanjutkan ke titik dasar gayaberat yang direncanakan untuk selanjutnya ditutup pada base gayaberat yang sama kembali. Dalam pengolahan data perbedaan harga pengukuran awal dan akhir di base acuan akan dihilangkan dengan koreksi pasang surut bumi (Earth Tide Correction) dan dengan koreksi drift (apungan).

  5. Kesimpulan

    BMKG telah membangun jaringan titik dasar gayaberat di Indonesia yang dimulai sejak tahun 2003. Penambahan lokasi titik dasar gayaberat ( Gravity Base Station) yang merata sangat membantu dan penting guna menyempurnakan Jaringan Titik Dasar Gayaberat yang ada di Indonesia. Publikasi Titik Dasar Gayaberat ini diharapkan dapat membantu sebagai salah satu informasi untuk keperluan eksplorasi geofisika dan sebagainya.

  • 03 Feb 2021, 15:25:38 WIB
  • 5.2 SR
  • 18 Km
  • 3.01 LS - 118.82 BT
  • 23 Des 2024, 02:18:09 WIB
  • 3
  • 5 Km
  • 4.12 LS 122.45 BT
  • Pusat gempa berada di darat 2km Barat Daya Konda, Kab. Konawe Selatan
  • Dirasakan: III Kendari, III Konawe Selatan,
  • Selengkapnya →

Informasi Gempabumi